Yayasan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Ikhlas Siap Ajukan Pembukaan Universitas Baru di Bawah Naungan Kementerian Agama Tahun 2025
Binjai — Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Ikhlas, Rules Gaja, S.Kom, menyampaikan bahwa yayasan yang dipimpinnya tengah mempersiapkan langkah strategis untuk mendirikan sebuah universitas baru yang akan berada di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Inisiatif ini direncanakan akan diajukan secara resmi pada tahun 2025, seiring dengan upaya peningkatan akses dan kualitas pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Dalam pernyataan resminya, Rules Gaja menyatakan bahwa Yayasan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Ikhlas berkomitmen untuk berperan aktif dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui jalur pendidikan tinggi. "Kami tengah memfinalisasi rencana pendirian universitas baru yang akan menjadi bagian dari sistem pendidikan tinggi nasional, dengan mengedepankan integrasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihak yayasan akan segera mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Agama di Jakarta sebagai bentuk permohonan dan komunikasi awal mengenai inisiatif pendirian universitas tersebut. Proses ini akan dijalankan secara transparan dan akuntabel, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi serta Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
“Kami berkeyakinan bahwa pendidikan tinggi yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai spiritual sangat penting untuk membentuk generasi bangsa yang unggul, beretika, dan kompetitif di tingkat global. Oleh karena itu, pendirian universitas ini kami harap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan spiritual,” tegas Rules Gaja.
Universitas yang direncanakan ini akan mengusung visi sebagai Pusat Keunggulan Pendidikan Tinggi Islam Modern, dengan program studi yang mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari keislaman, teknologi informasi, pendidikan, hingga ilmu sosial dan humaniora. Selain itu, kurikulum yang disusun akan menggabungkan pendekatan akademik kontemporer dengan nilai-nilai lokal dan kearifan tradisi Islam nusantara.
Yayasan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Ikhlas berharap bahwa Kementerian Agama dapat memberikan dukungan dan bimbingan dalam proses perizinan dan pengembangan institusi pendidikan tinggi baru ini. "Kami menyadari bahwa mendirikan universitas adalah langkah besar yang membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Kami siap bekerja sama untuk memastikan bahwa universitas ini benar-benar memberi manfaat luas bagi umat dan bangsa," pungkasnya.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pengajuan ini, masyarakat dan media dapat menghubungi kontak resmi Yayasan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Ikhlas atau mengikuti perkembangan melalui kanal resmi yayasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar